Pemerintah Taiwan saat ini sedang
menyelidiki lebih jauh perbuatan para siswa-siswa sebuah Sekolah Menengah Atas
(SMA) swasta di Hsinchu yang telah menggelar pawai natal dengan atribut Nazi, lengkap dengan seragam militer dan lambang swastika.
Hal tersebut segera mengundang
reaksi dari perwakilan Israel di Taiwan mengutuk parade itu. Kantor Presiden
Taiwan pun segera meminta maaf dan otoritas pendidikan bersumpah akan
mengurangi dana bagi sekolah itu sebagai hukumannya. "Hal ini tidak benar
untuk menunjukkan kreativitas dengan menggunakan luka sejarah," kata Menteri Pendidikan Pan Wen-Chung.
Kantor perwakilan Israel di Taiwan
itu meminta pemerintah Taiwan untuk memulai program untuk mengajar siswa
tentang Holocaust, mengatakan bahwa sekolah harus mendorong toleransi dan
pengertian. "Hal ini menyedihkan dan mengejutkan, bahwa hanya tujuh dekade
setelah dunia menyaksikan kengerian holocaust. Sebuah sekolah tinggi di Taiwan
mendukung tindakan keterlaluan," kata kantor perwakilan Israel dalam sebuah pernyataan.
Gambar "Natal dan Thanksgiving
Costume Parade" muncul secara online Jumat 23 Desembar malam, menunjukkan
siswa dari jurusan media dan desain mengenakan seragam Nazi dan berbaris dengan
tank kardus menampilkan lambang tentara Jerman. Para siswa juga terlihat
memberikan salam "Sieg Heil".
Akhirnya sekolah swasta Kuang-Fu itu juga mengeluarkan pernyataan permintaan maaf atas parade tersebut. Namun, mereka mengatakan tidak bermaksud memaafkan kekejaman Nazi. Namun, pihak Kementerian saat ini mengatakan sedang mempertimbangkan menghukum sekolah atas insiden itu, termasuk memotong subsidi pemerintah dan mencabut "sekolah berkualitas" kutipan itu diperoleh dari kementerian.